Ospf merupakan protokol link -state yang dikembangkan dalam ARPnet untuk menghasilkan protokol yang terdistribusi yang jauh lebih baik daripada protokol distance vector. Ada beberapa jenis media yang dapat meneruskan informasi OSPF, masing-masing memiliki karakteristik sendiri, sehingga OSPF pun bekerja mengikuti karakteristik mereka. Media tersebut adalah sebagai berikut:
Virtual links
Broadcast Multiaccess : Media jenis ini adalah media yang banyak terdapat dalam jaringan lokal atau LAN
Point-to-Point : Teknologi Point-to-Point digunakan pada kondisi di mana hanya ada satu router lain yang terkoneksi langsung dengan sebuah perangkat router
Point-to-Multipoint :Media jenis ini adalah media yang memiliki satu interface yang menghubungkannya dengan banyak tujuan
Nonbroadcast Multiaccess (NBMA):Media berjenis Nonbroadcast multi-access ini secara fisik merupakan sebuah serial line biasa yang sering ditemui pada media jenis Point-to-Point. Namun secara faktanya, media ini dapat menyediakan koneksi ke banyak tujuan, tidak hanya ke satu titik saja. Contoh dari media ini adalah X.25 dan frame relay yang sudah sangat terkenal dalam menyediakan solusi bagi kantor-kantor yang terpencar lokasinya. Di dalam penggunaan media ini pun dikenal dua jenis penggunaan, yaitu jaringan partial mesh dan fully mesh.
Pada OSPF memiliki 3 table di dalam router :
1. Routing tablePenjelasan :
2. Adjecency database
3. Topological database
1. Routing table : Routing table biasa juga dipanggil sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest cost utk mencapai router2/network2 lainnya. Setiap router mempunyai Routing table yang berbeda-beda.
2. Adjecency database : Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda.
3. Topological database : Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu networknya/areanya.
Berikut ini adalah beberapa tipe router OSPF berdasarkan letaknya dan juga sekaligus fungsinya:
- Internal Router
Router yang digolongkan sebagai internal router adalah router-router yang berada dalam satu area yang sama. Router-router dalam area yang sama akan menanggap router lain yang ada dalam area tersebut adalah internal router. Internal router tidak memiliki koneksi-koneksi dengan area lain, sehingga fungsinya hanya memberikan dan menerima informasi dari dan ke dalam area tersebut. Tugas internal router adalah me-maintain database topologi dan routing table yang akurat untuk setiap subnet yang ada dalam areanya. Router jenis ini melakukan flooding LSA informasi yang dimilikinya ini hanya kepada router lain yang dianggapnya sebagai internal router. - Backbone Router
Salah satu peraturan yang diterapkan dalam routing protokol OSPF adalah setiap area yang ada dalam jaringan OSPF harus terkoneksi dengan sebuah area yang dianggap sebagai backbone area. Backbone area biasanya ditandai dengan penomoran 0.0.0.0 atau sering disebut dengan istilah Area 0. Router-router yang sepenuhnya berada di dalam Area 0 ini dinamai dengan istilah backbone router. Backbone router memiliki semua informasi topologi dan routing yang ada dalam jaringan OSPF tersebut. - Area Border Router (ABR)
Sesuai dengan istilah yang ada di dalam namanya “Border”, router yang tergolong dalam jenis ini adalah router yang bertindak sebagai penghubung atau perbatasan. Yang dihubungkan oleh router jenis ini adalah area-area yang ada dalam jaringan OSPF. Namun karena adanya konsep backbone area dalam OSPF, maka tugas ABR hanyalah melakukan penyatuan antara Area 0 dengan area-area lainnya. Jadi di dalam sebuah router ABR terdapat koneksi ke dua area berbeda, satu koneksi ke area 0 dan satu lagi ke area lain. Router ABR menyimpan dan menjaga informasi setiap area yang terkoneksi dengannya. Tugasnya juga adalah menyebarkan informasi tersebut ke masing-masing areanya. Namun, penyebaran informasi ini dilakukan dengan menggunakan LSA khusus yang isinya adalah summarization dari setiap segment IP yang ada dalam jaringan tersebut. Dengan adanya summary update ini, maka proses pertukaran informasi routing ini tidak terlalu memakan banyak resource processing dari router dan juga tidak memakan banyak bandwidth hanya untuk update ini. - Autonomous System Boundary Router (ASBR)
Sekelompok router yang membentuk jaringan yang masih berada dalam satu hak administrasi, satu kepemilikan, satu kepentingan, dan dikonfigurasi menggunakan policy yang sama, dalam dunia jaringan komunikasi data sering disebut dengan istilah Autonomous System (AS). Biasanya dalam satu AS, router-router di dalamnya dapat bebas berkomunikasi dan memberikan informasi. Umumnya, routing protocol yang digunakan untuk bertukar informasi routing adalah sama pada semua router di dalamnya. Jika menggunakan OSPF, maka semuanya tentu juga menggunakan OSPF.
Berikut ini adalah jenis-jenis area dalam OSPF:
- Backbone Area
Backbone area adalah area tempat bertemunya seluruh area-area lain yang ada dalam jaringan OSPF. Area ini sering ditandai dengan angka 0 atau disebut Area 0. Area ini dapat dilewati oleh semua tipe LSA kecuali LSA tipe 7 yang sudah pasti akan ditransfer menjadi LSA tipe 5 oleh ABR. - Standar Area
Area jenis ini merupakan area-area lain selain area 0 dan tanpa disertai dengan konfigurasi apapun. Maksudnya area ini tidak dimodifikasi macam-macam. Semua router yang ada dalam area ini akan mengetahui informasi Link State yang sama karena mereka semua akan saling membentuk adjacent dan saling bertukar informasi secara langsung. Dengan demikian, semua router yang ada dalam area ini akan memiliki topology database yang sama, namun routing table-nya mungkin saja berbeda. - Stub Area
Stub dalam arti harafiahnya adalah ujung atau sisi paling akhir. Istilah ini memang digunakan dalam jaringan OSPF untuk menjuluki sebuah area atau lebih yang letaknya berada paling ujung dan tidak ada cabang-cabangnya lagi. Stub area merupakan area tanpa jalan lain lagi untuk dapat menuju ke jaringan dengan segmen lain. Area jenis ini memiliki karakteristik tidak menerima LSA tipe 4 dan 5. Artinya adalah area jenis ini tidak menerima paket LSA yang berasal dari area lain yang dihantarkan oleh router ABR dan tidak menerima paket LSA yang berasal dari routing protokol lain yang keluar dari router ASBR (LSA tipe 4 dan 5). Jadi dengan kata lain, router ini hanya menerima informasi dari router-router lain yang berada dalam satu area, tidak ada informasi routing baru di router. Namun, yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana area jenis ini dapat berkomunikasi dengan dunia luar kalau tidak ada informasi routing yang dapat diterimanya dari dunia luar. Jawabannya adalah dengan menggunakan default route yang akan bertugas menerima dan meneruskan semua informasi yang ingin keluar dari area tersebut. Dengan default route, maka seluruh traffic tidak akan dibuang ke mana-mana kecuali ke segmen jaringan di mana IP default route tersebut berada. - Totally Stub Area
Mendengar namanya saja, mungkin Anda sudah bisa menangkap artinya bahwa area jenis ini adalah stub area yang lebih diperketat lagi perbatasannya. Totally stub area tidak akan pernah menerima informasi routing apapun dari jaringan di luar jaringan mereka. Area ini akan memblokir LSA tipe 3, 4, dan 5 sehingga tidak ada informasi yang dapat masuk ke area ini. Area jenis ini juga sama dengan stub area, yaitu mengandalkan default route untuk dapat menjangkau dunia luar. - Not So Stubby Area (NSSA)
Stub tetapi tidak terlalu stub, itu adalah arti harafiahnya dari area jenis ini. Maksudnya adalah sebuah stub area yang masih memiliki kemampuan spesial, tidak seperti stub area biasa. Kemampuan spesial ini adalah router ini masih tetap mendapatkan informasi routing namun tidak semuanya. Informasi routing yang didapat oleh area jenis ini adalah hanya external route yang diterimanya bukan dari backbone area. Maksudnya adalah router ini masih dapat menerima informasi yang berasal dari segmen jaringan lain di bawahnya yang tidak terkoneksi ke backbone area. Misalnya Anda memiliki sebuah area yang terdiri dari tiga buah router. Salah satu router terkoneksi dengan backbone area dan koneksinya hanya berjumlah satu buah saja. Area ini sudah dapat disebut sebagai stub area. Namun nyatanya, area ini memiliki satu segmen jaringan lain yang menjalankan routing protokol RIP misalnya. Jika Anda masih mengonfigurasi area ini sebagai Stub area, maka area ini tidak menerima informasi routing yang berasal dari jaringan RIP. Namun konfigurasilah dengan NSSA, maka area ini bisa mengenali segmen jaringan yang dilayani RIP.
Cara Menggunakan OSPF
Router(config)#router ospf process-id
Router(config-router)#network address wildcard-mask area area-id
Penjelasan sedikit tentang command diatas. process-id itu bisa digunakan antara nomor 1 dan 65,535. Nah yang wildcard-mask itu caranya adalah membalikkan subnet-mask. ex: subnet-mask = 255.255.255.0 lalu wildcard-mask = 0.0.0.255. area-id itu dapat digunakan dari angka 0 to 65,535. Dalam OSPF setidaknya kita harus punya area 0. area 0 sering disebut sebagai backbone.. dan setiap area2 lainnya yang ingin dibuat harus terkoneksi ke area 0. Bila router tersebut dalam ruang lingkup backbone, maka area-idnya harus 0.
Cara Setting OSPF Priority di Interface
Router(config)#interface fastethernet 0/0
Router(config-if)#ip ospf priority 0-255
Cara tersebut utk membuat interface dipilih menjadi DR, tapi ingat.. priority terbesar lah yang akan dipilih menjadi DR dan priorty ke 2 yg akan dipilih menjadi BDR. Klo interface tidak di setting priority, berarti interface memiliki priority yg default atau priority = 1.
§Perintah untuk memverifikasi Router ID
–Show ip protocols
–Show ip ospf
–Show ip ospf interface
Keuntungan menggunakan OSPF
- Speed of convergence
- Support for Variable Length Subnet Mask (VLSM)
- Network size
- Path selection
- Grouping of members
Sumber : http://ghozali.blogsome.com/2007/06/12/penjelasan-singkat-tentang-ospf/, http://goesmvn.web.id/2010/05/konsep-ospf-dan-cara-settingnya/
No comments:
Post a Comment